Ir.H.M.Rizki Jonis

Kamis, 22 Desember 2011

Sekolah Gratis Lebih Penting, Ketimbang Tambah Sekolah

Ir. H. M. Rizki Jonis
Tangerang Ekspres (17/12/11) – SMP bebas biaya di Kota Tangsel, belum akan terealisasi hingga tahun depan. Lantaran, Pemkot Tangsel tidak mampu mengalokasikan anggaran subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang baru saja disepakati, Kamis (15/12). Padahal SMP gratis ini sangat dinanti masyarakat ketimbang banyaknya sekolah.
Hal ini, dikemukakan anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Tangsel Rizki Jonis, ia mengaku prihatin karena tidak ada langkah inovatif dari Pemkot Tangsel untuk mengupayakan sekolah gratis, minimal sampai SMP. “Padahal, PAD Kota Tangsel besar, tapi menggratiskan SMP saja tidak bisa. Ini karena, tidak ada langkah inovasi dari Pemkot Tangsel,” kata Rizki, saat ditemui Tangerang Ekspres di ruang kerjanya, Jumat (16/12).

Senin, 12 Desember 2011

MENATA RUANG RUMAH KITA BERSAMA

Oleh : Ir. H. M. Rizki Jonis

J
ika penataan ruang Kota Tangsel tidak ditata dengan baik, maka akan terjadi peningkatan pemukiman kumuh dan berkurangnya ruang-ruang terbuka hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Tangsel saat ini baru mencapai 9%, masih jauh dari ketentuan yang mengharuskan 30% dari ruang kota keseluruhan.
          Permasalahan tata ruang yang terjadi di Tangsel saat ini adalah, pertama soal alih fungsi lahan ruang terbuka hijau. Karena, telah terjadi penyimpangan-penyimpangan di ruang terbuka hijau di masa lalu dan memberikan dampak negatif kepada masyarakat sampai saat ini, sebab tidak ada sanksi yang sepadan terhadap pelanggaran yang terjadi. Penerapan UU No. 26/2007 tentang Tata Ruang seharusnya tidak serta merta menghapuskan pelanggaran yang dilakukan di masa lalu. Kedua, persoalan transparansi rencana tata ruang untuk memastikan apakah sebuah kawasan sudah sesuai dengan peruntukannya atau tidak. Dalam UU No.26/2007 tentang Tata Ruang mengamanatkan transparansi kebijakan agar akses informasi bagi masyarakat bisa diperoleh dengan mudah.

Selasa, 29 November 2011

MEMBANGUN GREEN SCHOOL


Ketika kita mendengar “ sekolah” dalam benak pikiran kita pasti akan terlintas, sebuah bangunan panjang disekat-sekat yang disebut kelas. Jika kleas sebagai tempat belajar pasti seluruh kelengkapan belajar sudah tersedia. Gambaran tersebut akrizkijonis.coman menjadi pemandangan biasa dan terasa membosankan bagi siswa dan masyarakat sekolah.
            Sedikit berilustrasi, lingkungan sekolah asri dengan aneka tanaman yang terawat akan memberikan iklim belajar lebih kondusif dan suasana bugar akan tetap terpelihara, walaupun proses belajar mengajar berlangsung cukup lama, sekadar menegaskan pemikiran tersebut, kita dapat belajar pola-pola pendekatan sekolah alam yang dipelopori oleh Dik Doang dengan program sekolah alamnya. Konsep sekolah alam tersebut hanya sekedar menjadi referensi pemikiran semata. Untuk mengaplikasikan pemikiran tersebut, bukan berarti akan mengubah bangunan sekolah menjadi bangunan yang terbuka tanpa ada dinding pembatas dan mengubah struktur bangunan.

Jumat, 18 November 2011

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Ir.H.M. Rizki Jonis

Ketika perjalanan dimulai dari sebelah utara jalan protokol serpong BSD, akan terasa kita sedang melewati jajaran gedung-gedung dengan konsep modern dengan berbagai macam konsep pengembangan kedepan. Berbagai tawaran oleh pengembang terkait konsep bangunan dan hunian beraneka ragam bentuk penawaran disodorkan.

Kita boleh bergangga ketika kita melihat wajah Kota Tangerang Selatan dari sisi bangunan dan pembangunan insfrastruktur. Kebanggaan saya agak sedikit terusik, dengan pertanyaan para aktivis lingkungan atau penggiat lingkungan tentang " Kota berwawasan lingkungan" Akhirnya pertanyaan bergejolak dalam hati saya "Apakah Tangsel akan tumbuh hutan-hutan gedung dengan konsep yang tidak memperhatikan lingkungan?